Pengunduran dirinya terjadi di tengah kritik terhadap gaya komunikasinya yang dinilai tidak mencerminkan sikap Presiden Prabowo, terutama setelah tanggapannya terhadap insiden teror kepala babi kepada jurnalis dan kantor redaksi Tempo.
Saat itu, Hasan merespons santai dengan berkata, "Sudah dimasak saja," yang menuai kecaman publik karena dinilai tidak empati terhadap ancaman kebebasan pers.
Meski demikian, Presiden Prabowo Subianto saat itu menolak surat pengunduran dirinya. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan Presiden mengambil keputusan tersebut setelah mempelajari isi surat yang diajukan Hasan.
Setelah itu, Hasan kembali bertugas sebagai Kepala PCO.
Sebelum masuk di lingkungan Istana, Hasan dikenal sebagai pendiri lembaga survei, Cyrus Network.
Sejak dulu, pernyataannya beberapa kali sempat menjadi sorotan. Dia pernah bertaruh mobil Alphard saat meyakini Anies Baswedan tak maju di Pilpres 2024. Namun, prediksinya gagal.
Hasan merupakan lulusan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus, dia sempat berkarier sebagai wartawan selama setahun mulai 2005-2006. Hasan kemudian menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sejak 2006 hingga 2008.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Hasan menjadi konsultan politik untuk Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.